March 08, 2008

Audio dalam Visual

Pada sebuah media, Bjork pernah bilang (kurang-lebih) bahwa dia membuat foto-foto dirinya untuk merepresentasikan musiknya kedalam bentuk visual karena beberapa orang memiliki kelebihan dalam 'melihat daripada 'mendengar'.

Pada kenyataannya, mau tidak mau, saya merupakan salah satu orang yang mungkin memiliki kecenderungan tersebut. Malah secara sadar, saya menentang sebuah nasehat yang berkata: 'Don't judge a book by it's cover', sebab: I judge the movie by it's poster, I judge an album by it's package, I judge people by their outfit.

Semakin sering seseorang melihat, semakin tambah ia mengerti. 'Cover' berarti paket keseluruhan yang bisa dilihat orang. Semua orang bisa melihat, bedanya, apakah orang-orang ini benar-benar 'melihat'. Kalo ada yang bilang tampang bisa menipu, maka yang tertipu itu adalah orang-orang dalam kategori tidak/belum benar-benar 'melihat'.
Jujur saja, pada awalnya saya seringkali tertipu dengan penampilan luar, namun kesalahan-kesalahan itulah yang pada akhirnya bisa membuat saya benar-benar bisa 'melihat'. Artinya, semua butuh proses, butuh perjalanan, butuh pengalaman, sehingga ketika melihat sesuatu, saya merasa bahwa saya sedang benar-benar 'melihat' sesuatu itu.

Namun pada akhirnya saya sadar, yang namanya ciptahan Tuhan tidak pernah ada yang sempurna. Makanya tidak cuma ada mata untuk melihat, tapi ada empat indera lain, plus akal dan perasaan. Mungkin setiap orang yang melihat foto seorang bjork tanpa sebelumnya mendengar musiknya akan dengan mudah mengira seperti apa wanita ini kalo bikin musik, namun bagaimana jika orang melihat outfit seorang Melly (Goeslaw), karena bagi orang yang baru mendengar musiknya, dia mungkin akan berfikir kalo ada sesuatu yang kurang match (if u know what i mean). Dari sini sebenarnya saatnya saya mulai bisa mengembangkan kemampuan'melihat' saya ke level selanjutnya.



::Bjork's Album covers::

No comments: